Maraknya Persoalan SDA dan Kehidupan Penduduknya di Indonesia
SDA yang ada di Indonesia ini kualitasnya terbatas. Bisa saja SDA itu melimpah, tetapi kualitasnya belum tentu terjamin. Misalkan saja banjir yang terjadi, memang air akan melimpah, tapi air itu tidak bisa kita manfaatkan secara maksimal, karena bisa saja air itu sudah tercampur lumpur, kotoran lain, dsb. Kehidupan penduduk di Indonesia belum bisa dibilang makmur, bila SDA yang ada tidak mampu mencukupi kebutuhan kehidupan penduduk. Dalam artikel ini, yang akan dibahas adalah mengenai Sumber Daya Hewan.
]
Sumber Daya Hewan yang ada di Indonesia saat ini sudah banyak yang hampir punah, untuk mencegahnya, kita bisa melakukan pelestarian in situ dan ex situ. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.
Sumber Daya hewan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui, kerena hewan bisa berkembangbiak. Sumber Daya Hewan dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam satwa liar dan sumber daya alam hewan piaraan. Sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni stepa dan penghuni savana. Contohnya adalah badak, harimau, kera, ular, dll. Sumber daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, ikan hias, lele dumbo, dll.
Sumber daya hewan dapat dibagi lagi sesuai kegunaannya, yaitu
Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, itik, lele.
Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
Piaraan, antara lain kucing, burung, ikan, dll.
Apabila hewan yang menjadi SDA itu mulai punah, maka penduduk akan susah mendapatkan SDA hewan tersebut. Maka kita harus melestarikan hewan-hewan tersebut agar jangan sampai SDA hewan itu sampai punah.
Elisabeth Lavita Gayatri / XIs3 / 12